Apa itu Physical model

 Physical model dalam konteks basis data adalah representasi terperinci dari bagaimana data disimpan secara fisik di dalam sistem penyimpanan, seperti disk atau media penyimpanan lainnya. Model ini menggambarkan aspek teknis terkait penyimpanan, pengaturan, dan akses data secara fisik pada perangkat keras (hardware).

Beberapa karakteristik penting dari physical model sebagai berikut:

  1. Struktur Penyimpanan: Physical model menjelaskan bagaimana tabel, indeks, dan elemen basis data lainnya disimpan secara fisik dalam perangkat penyimpanan. Ini meliputi penggunaan blok disk, file, halaman, atau segmen penyimpanan lainnya.

  2. Optimisasi Akses: Di physical model, dipertimbangkan teknik optimisasi untuk mempercepat akses data, seperti penggunaan indeks, clustered index, non-clustered index, atau partisi data untuk mendistribusikan data secara efisien.

  3. Tipe Data: Pemilihan tipe data pada tingkat fisik penting untuk mengoptimalkan penyimpanan dan performa. Misalnya, tipe data yang lebih kecil atau lebih sesuai dengan kebutuhan dapat menghemat ruang penyimpanan dan mempercepat akses.

  4. File Organization: Ini menggambarkan bagaimana file dan tabel diatur pada perangkat keras, apakah menggunakan teknik seperti heap, hash, atau B-trees untuk mengorganisir dan mengakses data dengan efisien.

  5. Manajemen Ruang dan Fragmentasi: Physical model juga mempertimbangkan cara sistem mengalokasikan ruang penyimpanan dan mengatasi fragmentasi, yaitu terpecah-pecahnya data dalam blok disk yang berbeda, yang dapat memperlambat kinerja.

  6. Manajemen Buffer dan Cache: Sebagian besar DBMS menggunakan buffer dan cache untuk menyimpan sementara data yang sering diakses. Physical model mencakup strategi bagaimana buffer atau cache digunakan untuk meningkatkan efisiensi akses data.

  7. Redundansi dan Backup: Physical model juga dapat menggambarkan strategi backup, replikasi data, atau mekanisme lain yang berhubungan dengan toleransi kesalahan dan pemulihan data.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu denormalisasi dalam basis data? Berikan penjelasan dengan contoh.

Denormalisasi dalam basis data adalah proses kebalikan dari normalisasi , di mana beberapa tabel yang sebelumnya terpisah digabungkan menjadi satu tabel yang lebih besar. Tujuan utama dari denormalisasi adalah untuk meningkatkan kinerja query dengan mengurangi jumlah join yang diperlukan antara tabel-tabel yang terpisah. Meskipun denormalisasi dapat mempercepat pengambilan data dalam sistem dengan banyak read-heavy queries (query yang lebih banyak membaca data daripada menulis), denormalisasi juga membawa beberapa kompromi , seperti peningkatan redundansi data dan kesulitan dalam pemeliharaan data. Tujuan Denormalisasi: Mengurangi Waktu Query : Dengan mengurangi jumlah join antar tabel, denormalisasi bisa mempercepat proses pengambilan data, terutama dalam situasi di mana query membutuhkan banyak tabel untuk digabungkan. Meningkatkan Kinerja Sistem : Di sistem dengan read-heavy (lebih banyak membaca data) atau query kompleks , denormalisasi dapat membantu meningkatkan kinerja, m...
Baca selengkapnya

Apa itu attribute, entitas, dan relasi dalam ERD? Berikan masing-masing contoh.

Dalam Entity-Relationship Diagram (ERD) , konsep-konsep atribut , entitas , dan relasi digunakan untuk menggambarkan struktur data dan hubungan antar data dalam sistem basis data. Berikut adalah penjelasan masing-masing beserta contoh: 1. Entitas (Entity) Entitas adalah objek atau hal yang memiliki keberadaan dalam dunia nyata yang dapat digambarkan secara logis dalam basis data. Entitas ini dapat berupa benda, orang, tempat, peristiwa, atau konsep yang relevan dengan sistem yang sedang dikembangkan. Setiap entitas memiliki atribut yang menggambarkan karakteristiknya. Contoh : Siswa : Entitas ini bisa menggambarkan objek Siswa dalam sistem sekolah. Atribut yang mungkin dimiliki: NIM (Nomor Induk Mahasiswa), Nama , Tanggal Lahir , dll. Dosen : Entitas ini menggambarkan objek Dosen dalam sistem pendidikan. Atribut yang mungkin dimiliki: NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional), Nama , Mata Kuliah , dll. 2. Atribut (Attribute) Atribut adalah karakteristik atau properti yang dimiliki oleh ...
Baca selengkapnya

Jelaskan apa itu SQL, DDL, DML, DCL, dan TCL. Sertakan masing-masing contoh perintahnya

SQL (Structured Query Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengelola dan mengoperasikan data dalam sistem manajemen basis data relasional (RDBMS). SQL digunakan untuk melakukan operasi seperti menyimpan, mengambil, memperbarui, dan menghapus data. SQL juga digunakan untuk mendefinisikan struktur basis data dan mengontrol akses ke data tersebut. SQL terdiri dari beberapa kategori utama, yaitu DDL (Data Definition Language) , DML (Data Manipulation Language) , DCL (Data Control Language) , dan TCL (Transaction Control Language) . Berikut adalah penjelasan dan contoh untuk masing-masing kategori: 1. DDL (Data Definition Language) DDL digunakan untuk mendefinisikan dan mengelola struktur database, termasuk pembuatan, modifikasi, dan penghapusan objek dalam basis data seperti tabel, indeks, dan skema. Contoh perintah DDL: CREATE : Digunakan untuk membuat objek baru dalam basis data. CREATE TABLE Mahasiswa (     Mahasiswa_ID INT PRIMARY KEY,     Nama VARCH...
Baca selengkapnya